CERITA DEWASA POLWAN MOLEK MENJADI PELACUR PART2

CERITA DEWASA POLWAN MOLEK MENJADI PELACUR PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN MOLEK MENJADI PELACUR PART2, Hasrat-Bispak37 Bagaimana tak, 5 bulan lalu, waktu dia tengah menanti anak buahnya menyerahkan hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam dan suatu sengatan taser di uluhatinya membuat goyah maka dia tidak dapat menantang di saat ditarik ke mobil dan dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang disasarkan ke parasnya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo telah tak aneh kembali dengan area investigasi. Dia telah beberapakali harus duduk di dalam ruangan sesuai itu, bertransaksi buat keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Akan tetapi ini kali keinginan, bukan… perintah yang diterimanya cukup antik. Dia malahan belum mengetahui siapa interogatornya kesempatan ini. Nada pria itu demikian dalam, sampai dia juga mengaku kalaupun dia jadi menempatkan hormat ke orang itu.

"Margo, saat ini di Kalirotan ada orang anyar, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu menjadi permulaan. Margo yang kebanyakan gak sabaran serta berani menantang sekarang menunjuk memerhatikan.

"Dia saat ini tinggal di dalam tempat Nuri. Saya ingin, kau lihat dia… Kau dan anak buahmu bisa pakai ia jadi layanan uang keamanan seperti yang umum kau melakukannya. "

Embusan cerutu cuba menimpa paras Margo. Orang ini istimewa, berpikir Margo… dia bersua musuh yang semakin kuat ketimbang dianya sendiri.

"Anak buahku akan kerap tiba seperti biasanya, memohon porsi darimu… dan kamu akan antara mereka buat nikmati wanita itu. Saya ingin wanita itu dijarah berusaha keras… kau mesti mengatur sampai tamunya menjadi bertambah sebagian dari tempat lainnya, meskipun sesungguhnya tiada kontribusimu juga ia pasti bakal menjadi unggulan di sana… Sebarkan info, sebarkan perihal dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro pada akhirnya berkemauan kuat untuk bertanya… "Mengapa kau ingin merusak wanita itu demikian rupa… apa kelirunya kepada kamu?"

CERITA DEWASA POLWAN MOLEK MENJADI PELACUR PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya mau membinasakan dianya sendiri, sampai kalau waktunya udah tiba… dia dapat tunduk sepenuhnya pada diriku… Akan tetapi, seblum dia mendapat status yang terhormat di telapak kakiku… dia harus merasai apa yang dimaksud namanya neraka dunia, apa yang dimaksud neraka jahanam…"

Margo takut. Lelaki ini edan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, serta membikin Margo kembali lagi ke alam sadarnya. Dia ambil HP itu dan terheran…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Jalankan…"

Mira lihat jika Margo menjadi pucat sesudah terima telephone itu… serta Mira tidak pernah lihat Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menyingkirkan gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, bikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya ingin urus Sani, kau bisa turut saksikan ia disiksa. Tetapi saat ini, keluar!"

Mira selekasnya keluar rumah Margo yang simpel itu, tetapi hatinya sedikit bahagia karena dia dapat memprovokasi Margo untuk membinasakan Sani. Dia tidak perduli dengan Margo yang saat ini terduduk pucat.

Omongan barusan membikin Margo sangatlah takut. Lelaki itu sungguh-sungguh iblis…

"Margo… tentulah saat ini Mira telah memberikan badannya kepada kamu menjadi bayaran buat merusak Sani…" kata lelaki itu, yang membikin Margo tercenung.

Bagaimana dia dapat tahu?

"Kau akan melaksanakan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, mengajak ke-10 panglima lokasimu… silahkan siksa Sani, setubuhi bekerja keras, tetapi jangan pernah ia mati… Kau bisa bawa Mira, agar ia ikut serta menganiaya Sani buat menumpahkan marahnya…"

"Akan tetapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang lagi berbelanja sayur, cuma kenakan tank luar biasa serta celana pendek, tidak terlampau memerhatikan Mira yang ada dekatinya. Dia memandang wanita itu sesuai sama dirinya… cuma tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira bersikap ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuma tersenyum simpul, dia lagi tak ingin berbasa-basi. Juga sebetulnya dia sendiri tidak memiliki banyak rekan di Kalirotan. Dia lebih menjadi tertutup dalam pertemanan. Yang dia mau melakukan sebatas buka pahanya lebar-lebar, dan biarkan banyak lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya dan mulutnya dengan maksimum.

"Sani… saya pengen meminta bantuan tidak lama, saya pengen mengambil barang di gang samping, saya malas sendiri… mahfum banyak penyuka godain, hihihi!"

Sani yang malas ingin sekali menampik, tapi Mira meringkus lengannya dan menariknya ke arah tempat yang rada sepi sebelumnya menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani terpaksa sekali mengikut cara Mira ke gang yang ia mengetahui sebagai sisi terkejam di Kalirotan, serta tidak ada satu juga PSK yang cukup sehat buat menjual diri di dalam tempat itu…

Mira  menggerakkan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras maka dari itu Sani tergelincir jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Saat si gadis bangun, dia bisa dengar jika pintu ada berada di belakangnya ditutup. Buat sebentar, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu membuat si gadis mengerjap karena silau. Dan sewaktu dia bisa peroleh kembali pengelihatannya. Margo dan sepuluh panglimanya sudah mengepungnya. Mira lalu mengambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Tempelengan keras si pelacur yang tidak diduga oleh Sani membikin Sani terhuyung. Lantas pukulan serta sepakan terus-menerus Mira membikin Sani terjengkang. Mira yang seolah kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira mendiami perut Sani, serta dengan brutal memukuli muka Sani, menjambak rambut gadis itu, dan menubrukkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang berencana membidik paras Sani tinggalkan sisa di muka mulus si bekas polwan. Awal mulanya Sani pilih pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Tetapi instingnya untuk tetap bertahan kembali tampak. Demikian mendapatkan kemungkinan, Sani lekas memberi perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul serta menyepak Mira. Beberapa lelaki ketawa merendahkan, ya… terkecuali Margo…Ia melihat type perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. terlebih Sani, pelacur yang paling menjadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… style berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Justru lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani sekarang tidak berhadapan ibarat seseorang polwan. Dia sekarang cuman berlaga menurut insting survival… dan ini cukup mengagetkan Margo, yang berharap kalaupun pelacur yang paling menjadi perhatian ini miliki keterampilan bertanding yang dapat membuat si perwira terpana. Akan tetapi, sederhana apapaun Cat Fight yang tersuguh, terang tampak bila Mira mulai kebingungan. Sani sendiri mulai terlihat kembali pada model berhadapannya yang dahulu.

Margo memberikan pertanda terhadap seoang anak buahnya yang dengan gesit menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis dan merintih kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang tercedera oleh tonjokan Sani, membereskan rambutnya yang kusut sekalian dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira membantai muka Sani, menimbulkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang cukuplah panjang menggores paras Sani sampai tinggalkan goresan membentang dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis memandang muka Sani yang udah dibikinnya cacad itu. Tetapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani hingga sampai muntah dan megap-megap. Mira membantai mutlak di uluhatinya. Panglima Margo melepas si gadis yang lekas jatuh terduduk, serta Mira berikan sepakan keras ke rusuk si gadis, mengakibatkan Sani terjengkang serta mendekam kesakitan.

"Mira! Cukup!" suara Margo yang tegas menyudahi cara Mira.

Nyatanya Mira telah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai untuk menodong Sani. Mira melihat Sani yang mendesah meredam sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Dan Mira ambil langkah maju.

CERITA DEWASA POLWAN MOLEK MENJADI PELACUR PART2

Sekarang Margo sendiri yang menggebuk Mira dangan maksimal. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia memerintah lima panglimanya buat memberikan pelajaran pada Mira, yang saat ini beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan busana. Tetapi saat ini dia harus pikirkan dirinya sendiri sendri yang tak lebih bagus. Margo dekati dirinya sendiri bersama lima panglimanya lainnya. Dia coba merayap menjauh, akan tetapi sebuah kaki yang mencapai telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani menyaksikan belati aba-aba yang digenggam Margo, belati dengan baja alternatif yang paling berkilau. Dengan badan tengkurap, Sani haya dapat bergidik merasai dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seperti menarik tiap-tiap lelaki buat meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, sampai menjilatinya… Serta khususnya lubang elok yang seperti tidak buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang jarang mendapatkan keasyikan mirip, baik dari istri syah mereka atau pelacur yang lain pilih untuk tidak melepaskan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat merasai baja itu mengangkut bahan celana pendeknya, serta bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, mengisyaratkan jika saat ini kain penutup selangkangannya mulai tercabik serta membuat selangkangan eloknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor serta dingin. Dengan badan masih ditahan tertelungkup di lantai gudang kembali Sani dapat rasakan dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu gak sama dengan kuatnya baja belati, sampai dengan beberapa pergerakan saja badannya terpajang bebas di depan lelaki bajingan yang selalu memberlakukan beberapa buruh sex komersil seperti onggokan daging pemuas hasrat. Sani masih telungkup di dinginnya lantai gudang yang kotor dan kasar cuma karena berbentuk susunan laporkan semen tiada tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih karena tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia menyiapkan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal serta menggigil… kepala sabuk yang dibikin dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya saat Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Dan jeritannya semakin kuat saat Margo menyuruh anak buahnya untuk membalik badannya, lalu tiada belas kasihan melecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, serta di vaginanya….

Jerit kesakitan serta suara meminta ampun Sani sekali-kali gak digubris oleh Margo yang seolah membebaskan keberangan yang ditahannya sejauh ini. Di saat lelaki itu selseai, badan si gadis hancur penuh cidera babatan kepala sabuk, beberapa bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut didepan selangkangan si gadis, turunkan celana, serta keluarkan penisnya… Lalu dengan sesenang hati menohokkan penisnya ke vagina Sani yang bengep karena babatan sabuk yang berulang-ulang dari sana. Sani cuma dapat mengulet kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya bikin si gadis mendesis karena keringat si kepala preman membuat perih bilur dan cidera di badannya. Sani cuman menggeletar membatasi perih waktu selanjutnya Margo menarik keluar penis yang udah buang sperma ke rahimnya.

"Cicipin tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belumlah juga tuntas waktu ke-10 anak buahnya lekas masuk Sani yang cuman dapat mengerang perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergeser ke pribadi badan di pojok lain gudang itu. Figure Mira yang paling mengiris hati. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, beberapa giginya tanggal, lengannya terlihat patah serta dislokasi.

Pelajaran yang diberi anak buahnya benar-benar kejam… akan tetapi itu penting. Margo berjongkok dekat badan bonyok Mira masih bernafas meski cuma adakalanya.

"Saya telah molorangmu, Mira… namun kamu melawan aku…." tuturnya sembari bangun, menarik sisi kaki Mira tuju pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira bagaikan menarik karung rongsokan ke suatu kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA POLWAN MOLEK MENJADI PELACUR PART2

Margo mengangkut badan kurang kuat Mira…

"Saksikan baik, Mira… Ini hukuman bagimu," ucapnya sekalian buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak lihat isi kandang yang dapat mewadahi 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang kaget karena paparan matahari bikin Mira takut, Ya… hukumannya baru-baru ini dimulai… dengan badan sesuai itu, dia gak dapat meronta atau berontak, dia cuman dapat pasrah waktu badannya diangkat Margo dan disisihkan ke kandang tikus itu. Mira merasai sakit, tapi dia tidak sanggup bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuma dapat rasakan kesakitan tanpa ada dapat lakukan apa-apa… merasai badannya perlahan-lahan jadi makanan tikus-tikus kelaparan itu….

Margo melihat anak buahnya yang tengah menyelesaikan Sani. Dua penis anak buahnya lagi menggebuk anus si gadis secara bertepatan, sementara mulut si gadis dipaksakan mengoral penis untuk penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis tidak lebih bagus nasibnya… seseorang anak buahnya sedang menyikat vagina si gadis dengan kepalannya, serta dia gerakkan tangannya dengan sangatlah kasar. Margo melihat ke kegilaan di hadapannya, sampai laras suatu pistol yang melekat berada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Serta seolah pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Saat ini Margo berdiri dihadapan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan ada di belakang kepala. Margo tersenyum senang lihat ekspresi muka beberapa kepercayaannya yang tidak mengenali takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya sebelumnya sebutir peluru yang tembus dahinya membuat nyawanya terbang tinggalkan badannya. Dan pribadi si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi lukisan paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima tempat yang gak lama  mengikut tapak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang udah jadi sisi group yang paling ditakutkan, yang tidak mungkin kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu mendatangi figure yang kembalikan pistol yang barusan membunuh Margo ke sarungnya.

"Lokasi telah ditangkap, semuanya intimidasi udah dinetralisir, laporan tuntas"

Lelaki itu mengacauk serta pasukan barusan selekasnya keluar gudang. Lelaki itu dekati figur badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berucap lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di tempat tidur empuk. Dia meraba sisi lengannya yang berasa sakit serta merasakan jarum I.V  dari sana. Matanya mengerjap, serta samar-samar dia menyaksikan kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas seperti hotel bintang lima. Perawat silih berubah menjaga badannya, mengembalikan seluruhnya cedera. Semua serta banyak dokter mengupayakan dengan seisi tenaga untuk kembalikan situasi Sani seperti yang lalu. Serta tugas mereka sesuai harapan. Saat Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit serta melihat refleksi dianya sendiri di cermin, dia terpukau. Tiada satu cacat juga yang tidak diperbarui, sampai sejumlah bekas cidera di badannya baru terlihat bila jadi perhatian dari begitu dekat. Lalu, dokter yang menjaganya tiba serta bercakap,

"Selamat Nona, selekasnya anda sudah dibolehkan pulang."

Sani kembali termangu… Ke mana dia dapat pulang? Dengan letoi Sani konsumsi makanan rumah sakit serta minum obat yang diberi kepadanya. Serta tidak tahu kenapa dia berasa sangatlah letih…. benar-benar sangat letih…

"Tempat tidur ini semakin lebih empuk", batin Sani sembari buka matanya…

Serta Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, selekasnya jatuhkan diri berlutut. Dia menangis sembari merengkuh kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Lelaki itu selanjutnya tiba jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis bersusah-hati, tangis berbahagia….

1 tahun setelah itu. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi lagi menyaksikan laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan pada Sani yang serahkan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, berkaitan penghasilan dan pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, tapi saat ini telah jadi kebun penghasilan dianya sendiri, dengan hasil begitu memberi kepuasan.

CERITA DEWASA POLWAN MOLEK MENJADI PELACUR PART2

Serta lebih dibanding itu, semua rahasia beberapa konsumen sekarang jadi kepunyaannya, hingga ia kian istimewa dalam berkuasa dibalik monitor meskipun ia saat ini udah pensiun. Tidak kenapa menyudahi profesi penegak hukum dengan pangkat paling akhir gak menggapai bintang; toh mereka-mereka yang mempunyai bintang di pundak dapat ia pegang setiap saat, lantaran seluruhnya kartu berada pada tangannya. Tahun yang lalu Ryoko divonis enteng, cuman 1 tahun penjara. Betul-betul itu hukuman optimal buat mucikari. Ada pasal-pasal dengan hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, optimal 15 tahun, akan tetapi advokatnya, Prabu, sukses menangkis tuduhan itu, terselamatkan kesaksian Sani dahulu yang menjelaskan jika ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko sudah jalani waktu hukuman dan bebas.

TAMAT. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama