CERITA DEWASA POLWAN MOLEK MENJADI PELACUR

CERITA DEWASA POLWAN MOLEK MENJADI PELACUR

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN MOLEK MENJADI PELACUR, Hasrat-Bispak37 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Namun ke mana arahnya? Rumah orangtuanya sendiri tidak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Momen baru saja telah memusnahkan kepercayaannya pada keluarga besarnya. Dengan uang sisa, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Setelah perkara Ryoko tuntas, Sani benar-benar kembali pada sana. Namun ia cuma mendapatkan sodoran tas berisi barang pribadinya serta komentar dingin dari penjaga di muka.


"Sebab telah dicoret, Anda tidak memiliki hak tinggal di sini kembali. Ini sejumlah barang Anda."


Satu kembali maksud Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Namun ia sukses sampailah dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tidak berada pada tempat, sedang ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri buat pekerjaan negara. Bila tak ada kepentingan penting, saya tidak dapat tolong."


Sani tidak dapat ajukan pertanyaan seterusnya sebab sang penjaga langsung tutup korden jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Setelah instansi serta keluarga, Bambang Harjadi lantas sudah matikannya. Tak ada kembali manusia yang pengen membantu JuaSani. Dengan cara goyah serta jiwa terbuncang ia jalan terseok menjauhi dari rumah Kombes Bambang, saluran air matanya gak dilihat di tengahnya siraman hujan deras.


Seandainya ada Ryoko…

Ryoko telah kau khianati!


Namun ia penjahat!


Apakah bedanya dengan diri kamu? Walaupun penjahat, malahan Ryoko tidak mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malahan beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan tidak pastinya arah, dan hujan masih turun dengan deras. Sani telah tak perduli kembali, dia betul-betul kehilangan pegangan. Berulang-kali ia tergelincir, serta terciprat di saat kendaraan melintasi di sebelahnya. TEET TEEET! Sani melihat. Seseorang pengendara motor ada di sampingnya, serta berucap padanya,


"Ojek, Non?"


CERITA DEWASA POLWAN MOLEK MENJADI PELACUR

Sebentar Sani tercenung. Lantas ia memilih untuk naik ojek itu. Ke mana pun dibawa, ia gak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam gak terang. Tetapi sang tukang ojek seakan mengerti… serta ojek juga melesat tembus hujan, di tengahnya kota yang ketujuan senja.


Saat malam…


"Pirsawan. Afair penyergapan jaringan prostitusi Ryoko yang menyertakan pelaku polwan membuka lagi set baru waktu sekian hari ini dalam masyarakat mulai tersebar video porno yang diperkira diaktori JP, pelaku polwan itu.  Biarpun begitu Kepolisian menyebutkan video itu tidak ada hubungan dengan perkara ini serta bukan mengikutsertakan JP. JP sendiri ditemui udah dihentikan secara tak hormat karena dapat dibuktikan lakukan pelanggaran code etik…" Tayangan kabar malam selalu menyajikan sejumlah hal yang menghunjam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" nada Sani meratap panjang ditingkahi gelak tawa beberapa lelaki.


Semua sedang ada di dalam satu warung kecil di teritori kotor, di tengah-tengah asap rokok, kulit kacang, serta botol-botol minuman keras. Suara berbicara Sani melantur karena ia sendiri tidak kuat mengangkut kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek dan dibuat mabok.


"Eh gua ada videonya yang berada pada tivi itu loh!" heboh orang lelaki di dekat Sani. "Saya diberikan sama sang Kus tukang pulsa di muka. Pengen melihat gak?"


Beberapa temannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Serta kedengarlah desah gairah Sani dalam warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Banyak laki laki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa dan memberikan komentar kotor lihat kesenangan kecil di tengahnya dinginnya hujan yang bersambung sampai malam serta menyirami warung itu.


"Eh Non, pengin turut saksikan film heboh tidak?" Sang tukang ojek tadi memboncengkan Sani membawa kepala Sani hingga Sani dapat memandang video di HP temannya.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Seseorang temannya kembali, kayaknya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak sanggup menantang di saat dimainkan semacam itu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang mengekspos beberapa photo Sani di saat tengah menyusup jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil di waktu penangkapan di dermaga, serta beberapa foto berawal dari penyidikan Savitri. Seandainya Sani masih mempunyai pikiran jernih, ia wajar sangsi dengan bocornya seluruhnya bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tapi bergelas-gelas minuman keras telah mengaburkan akalnya. Sang preman raih muka Sani dan menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut berjumpa berbau alkohol di mulut lain. Beberapa temannya jadi tepok tangan serta menyemangati. Mereka tidak mengerti, tidak perduli, siapa wanita elok kegugupan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol serta video porno memancing birahi mereka dan bertepatan ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis sama yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh telah tengah malem nih. Aku ingin tutup!" kata seorang, kelihatannya pemilik warung. "Mari bayar, tidak boleh pada ngutang! Lu di membuka botol saja hingga sampai sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu ngomong, "Sori Bang, aku kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang gak bayar. Tetapi kalau gua bayar gunakan ia saja bagaimana?"


"Niat lu apa bayar pakai ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa gunakan ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman selalu menciumi dan menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sekalian melihat tamu wanitanya yang mabok itu. "Namun saya terlebih dulu yang gunakan ia. Gua kagak pengin sisa elu pada."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela serta pintu warung. Beberapa orang dari sana singkirkan seluruh yang berada di atas meja, lalu mengusung badan Sani serta menempatkannya terlentang di atas meja, disediakan menjadi tempat pemuasan hasrat.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, semuanya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata dan dilihatnya sinar matahari yang telah cukup tinggi.


"Ahh…" rintihnya, berasa kepalanya sakit.


"Udah bangun?" kedengar suara wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Biasanya minum hingga ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tidak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani cuman dapat berbicara putus-putus. Ia belum lihat siapa wanita yang berbicara dengannya.


"Hingga tak gunakan busana ini. Mari, bangun, gunakan busana dahulu."


Sani bangun dengan kerja keras, lalu pakai kembali busananya yang berantakan. Ia juga sadar dalam vaginanya ada sejumlah sisa sperma. Ia terlintas peristiwa-kejadian mirip di saat masih menyaru, ia tertidur sehabis layani lelaki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dirinya sendiri.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air ada di belakang," kata sang wanita sekalian menunjuk. Sani saat ini dapat menyaksikan ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, paras keras yang tetap sedikit tersisa kecantikan, tank kampiun kusam, serta kuku bercat merah yang tidak rapi.


Sani ke arah belakang warung, di situ ada WC jongkok simpel yang kotor dengan ember serta gayung. Menghentikan jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu balik ke tengah warung.


"Tukasnya Alip kamu pengen cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia ngomong membawa kamu kesini tukasnya kamu pengin cari kerja."


Sani cukup kebingungan.


"Kebingungan? Anyar pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita mengatakan, sekalian menghidupkan rokok.


CERITA DEWASA POLWAN MOLEK MENJADI PELACUR

"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama satu diantara lokalisasi kelas bawah di kotanya. Posisinya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sembari menyalami. "Benar pengen kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengin?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Seseorang laki laki jatuh di jalanan. 2 orang lelaki lain menyepak dan menginjaknya. Laki laki yang jatuh itu kerja keras berdiri serta selanjutnya sukses kabur. 2 orang yang menggempurnya membentak-bentak.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main ngga bayar Mbak!" orang baru saja menyepaki berteriak membalasnya.


"Bising sangat sich," 


Omel Mami Nuri sembari melihat ke jalan. Seseorang laki laki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis serta baju kusam. Cakepgnya seperti karyawan rendahan, laki laki yang tidak sukses dapatkan kesuksesan walaupun sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap Mami Nuri menyambutnya secara bagus, menyilahkannya duduk di sofa depan dan tanpa ada disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat dan menempatkan diri di muka sang bapak. Wujud mereka beraneka ragam, dari ABG kurus kering hingga sampai STW montok. Berbau jenis-jenis minyak wangi murahan bertubrukan di hidung sang bapak. Beberapa pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, obral belahan dada dan paha, tapi kesan-kesan murahan tak dapat raib. Tetapi sang bapak terasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia datangi itu, rupanya ada yang cukuplah. Ia menunjuk wanita yang ada pada tengah. Wanita itu memakai blus tanpa ada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran nampak. Walau riasannya semenor lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, serta bulu-bulu mata palsu, mukanya selalu lebih elok. 


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sang bapak memutuskan ia. Sang bapak pilih Sani. Udah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia serius terasa gak mempunyai harga diri kembali selepas dibikin malu di mata masyarakat, diberhentikan, dibuang orang tua, dikhianati keluarga, serta paling akhir digilir oleh beberapa kelompok begundal kelas teri di saat mabok. Karena itu ia lantas gak berpikiran beberapa macam waktu Mami Nuri menjajakan tugas. Ia tidak akan berasa dirinya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia kecuali sama seperti yang ditudingkan pelosok dunia, seluruh orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disinilah daerah yang patut buatnya, di mana semuanya orang didalamnya tidak mempunyai harga diri. Di mana semuanya wanitanya mengangkangkan kaki untuk uang. Sani tersenyum dan merengkuh sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, sehabis sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh serta harga kemahalan. Mereka ketujuan kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan dipan bambu serta kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan serta rintihan palsu beberapa pelacur murahan yang bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga dari sana. Seperti itu kehidupan Sani saat ini, intinya sama dengan tugasnya di bawah Ryoko dahulu, tetapi kelasnya selisih jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari pebisnis, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani gak susah-susah ajak bercakap atau bergaul sang bapak, dia segera menanggalkan kemeja lelaki hidung belang itu, setelah itu menelanjangi diri. Untuk memancing gairah, ia menciumi sekujur badan sang bapak langsung tiduran di dipan. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, dan selanjutnya kemaluan. Sang bekas polwan langsung menjulurkan lidahnya serta menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Ketrampilan blowjobnya yang paling terasah saat bekerja untuk Ryoko gak raib. Selepas membasahi semuanya kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, mengilik pelir, dan terus turun sampai lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang berasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia sungguh-sungguh mujur memperoleh service papan atas di dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak serta menanamkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia telah tak berpikiran memanfaatkan kondom—dia tidak perduli kembali dengan dianya, tidak perduli dampak hamil maupun penyakit. Sani tersenyum palsu pada saat ia mulai menggoyang-goyang tamunya lambat, lalu ia tundukkan badan di depan sekalian merengkuh kepala sang bapak supaya nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu pada Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang lumayan di luar sangkaan, rupanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memecutnya hingga sampai ia sendiri orgasme, namun tamunya selalu tegang. Mereka selanjutnya pindah status jadi misionaris, dan sang bapak memacunya cukuplah lama, kemungkinan 20 menit, hingga sampai ia mandi keringat dan sang bapak pucat.


"Kok tidak keluar-keluar sich! Pakai obat kuat ya?" maki Sani dongkol. Sang bapak nyengir. Rupanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Lagi Sani orgasme, namun ia tidak menikmatinya. Vaginanya telah berasa kering karena kelamaan digunakan.Selanjutnya sang bapak ejakulasi pun, walaupun disongsong muka cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menempatkan uang di atas dipan dan mengeloyor pergi. Sani tergeletak mengangkang, ngilu. Tetapi tugasnya belum tuntas. Kecantikan alami Sani sudah membikin banyak lelaki hidung belang menyemut pengin nikmati kemulusan badannya. Dan baru-baru ini Sani bangun dan memakai handuk untuk tutupi badan bugilnya, pintu tempat tempat pertarungannya barusan udah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok serta wajahnya gahar masuk dengan sesenang hati, Salah seseorang pada mereka yang kayaknya pimpinan segerombongan tersebut selanjutnya buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih tidak kuat untuk menantang, selangkangannya masih perih selesai digempur penis bandot tua konsumen awalnya, dan dia memanglah gak mau kembali menentang. Dia biarkan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksa berlutut di lantai yang cuman diaci seadanya.


CERITA DEWASA POLWAN MOLEK MENJADI PELACUR

Lututnya agak sakit lantaran terbentur semen kasar, serta perih waktu dia dipaksakan beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu sekali-kali tak berperasaan, dengan kasar dia memberikan penis kotor serta berbau punya dia ke mulut cantik si gadis yang sekarang terselak, dan usaha seharusnya untuk memberikan kepuasan lelaki yang udah bayar badannya buat memberinya servis terunggul. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas memulai memutari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… andaikan Sani tahu bila banyak preman itu sekali-kali gak bayar satu rupiah lantas buat nikmati badan eloknya! Seumpama Sani tahu jika Mami Nuri saat ini sedang mengurut dada lantaran mesti membebaskan bintangnya jadi penghasilan uang keamanan yang teratur ditagih banyak preman.  Dan Mami Nuri cuman dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terbendung wanita itu bersamaan badannya yang ditangani ibarat binatang oleh ke-3  preman. Selanjutnya Mami Nuri cuma dapat terisak lambat waktu dia masuk ke kamar dan lihat Sani celentang semaput tidak punya daya, semprotan sperma penuhi paras, payudara dan sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengkak, dan anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani menjalankan karier sebagai pelacur kelas teri. kecantikannya tidak redup, juga kenggunannya tambah terpancar meskipun dia tidak kenakan banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias begitu menor buat mengundang perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, sampai hampir gak bermake-up jadi membutanya jadi begitu anggun, dan sebabkan banyak lelaki yang mengharapkan servis dari dirinya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dilaksanakannya bikin konsumennya demikian menyenangi dianya sendiri. Serta demikian keseluruhan layanan yang diberi Sani sampai beberapa konsumen setianya tidak akan mengerti jika si gadis mulai merekayasa orgasmenya.


Ya, seperti secara umum banyak pelacur yang sangat sering layani laki laki, Sani juga mulai terasa rangsangan pada vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai bersandiwara buat bikin banyak tamunya terasa seperti lelaki luar biasa.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Meskipun realitanya kalau tidak dikarenakan obat kuat, jadi dalam perhitungan 3 hingga 5 menit karena itu beberapa lelaki itu udah berejakulasi dalam rahimnya…


Dan sepanjang 5 bulan itu, keterkenalan yang didapat Sani mulai membuat seseorang pelacur yang sesungguhnya masih lebih muda dari Sani berasa tersaingi. Lantaran sebelumnya Sani hadir dirinya-lah bintang di semua kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sekalian membelai dada sektor Margo, kepala preman Kalirotan yang paling dihormati.


"Apa?" kata Margo lambat akan tetapi dengan suara keras.


"Saya tidak sukai dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah murung ibarat anak kecil yang ingin menjadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sekalian lalu, meskipun sebetulnya dia bisa mengira wanita yang mana dikatakan Mira, lantaran dia sendiri udah seringkali mencicip kehangatan serta service keseluruhan si gadis yang diberi dengan cara gratis sebagai bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Termaksud di saat tanpa jijik serta geli wanita itu menjilat bersih penisnya yang barusan menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama