CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SEMOK

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SEMOK

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SEMOK, Hasrat-Bispak37 Beberapa menit saya terjaga dari tidurku. Kendati pun saya telah berasa cukup tambah enak, saya masih ingin bermalasan, dan biarkan badanku yang telanjang bundar dan terpendam dalam bedcover ini selalu terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Kadang-kadang saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku namun juga wanginya berbau rambutku ini.

Dan saya telah kembali tersenyum senyuman sendiri sebab saya terpikir peristiwa pada hari tempo hari bersama Andy, mulai dengan sikap canggungnya di sekolah waktu temaniku hingga sampai kembali pada kelasku, dan yang amat membuatku berbahagia ialah SMS Andy malam harinya, yang mengingatiku biar selekasnya istirahat dan tidur sebab ia paham saya kelelahan.

Akan tetapi, Andy tahunya saya kepayahan sebab belajar sampai malam, bukan lantaran ngeseks berkali kali mulai sejak tempo hari lusa. Saya menyaksikan jam kamarku, rupanya telah jam 5:10 pagi. Karena itu saya menarik napas panjang, siap-siap menempuh ini hari yang tidak tahu bakal memberinya warna manalagi pada kehidupanku.

"Auw…", saya mengeluhkan perlahan-lahan waktu saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal di saat kupakai jalan, juga lubang vaginaku terkadang berasa sedikit nyeri. Rupanya badanku belum pula sembuh betul selesai tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Walaupun sebenarnya saya udah istirahat semalam tanpa ada masalah, bahkan juga saya udah tidur lebih dini selesai terima SMS Andy sekitaran jam 9 tempo hari malam.

Saya mengambil langkah tertatih tatih ke dalam almari bajuku buat ambil bra serta celana dalamku,  seragam putih abu abu. Peduli benar-benar dengan intimidasi Dedi, ini hari saya menetapkan untuk pakai celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya terasa sangat resah, memikirkan kawan temanku di sekolah tahu jika saya tidak memakai celana dalam. Kalaupun kelak Dedi menyusahkanku, saya udah pasrah.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SEMOK

Kadang-kadang saya mengeluhkan, saat merasa sakit yang menimpa betisku ini mengacaukan cara kakiku. Juga sekarang saya baru merasai bila otot perutku  sedikit kejang, seperti habis mengerjakan sit up berkali bisa saja.

Akan tetapi perlahan-lahan saya mengerti sebuah hal yang aneh, entahlah mengapa saya jadi nikmati merasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… saat pagi pagi sudah kacau-balau gini…", saya mengeluh dan memarahi diriku sendiri.

Karena itu saya usaha tidak untuk biarkan pikiranku melayang-layang kemanapun. Selesai saya gantungkan seluruhnya lembar busana yang bakal kukenakan serta handukku, saya mengamankan pintu meskipun saya masih ingat bila pintu kamarku terkunci. Tetap rasanya aneh kalaupun saya mesti mandi tanpa ada mengancing pintu kamar mandi, serta saya tidak pingin bila saya jadi terlatih begitu.

Saya mulai memberikan hati badanku dengan shower air hangat dan cairan sabun mandiku yang harum, halus beri kesegaran. Seusai usai, saya selekasnya keringkan badanku dan memakai bra dan celana dalamku, lalu saya tuju meja dandanku melihati bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu sudah tidak virgin… semestinya virgin kamu itu cuma buat Andy… jika kedepannya Andy tahu kamu telah gak virgin, apa Andy masih pengen sama kamu?", saya bercakap pada bayang-bayang diriku di cermin, dan saat ini hatiku jadi berduka.

Saya mulai pakai pakaian dan rok seragam sekolahku. Rasa pegal di ke-2  betisku telah berasa sedikit menyusut. Selesai mematikan AC kamarku, saya mengecek beberapa buku yang berada pada tas sekolahku, pastikan tidaklah ada yang ketinggalan serta tidak lupa saya masukkan mobile-phoneku ke tas.

Lalu saya memakai sabuk yang umum kupakai ke sekolah dan siap-siap buat beres-beres tampilanku di muka meja dandanku, sewaktu tiba-tiba saya dengar smartphoneku keluarkan bunyi, dan dari deringnya saya tahu bila ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari mobile-phoneku, serta selekasnya membaca isi SMS itu dengan penuh ingin.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

‘Pagi Eliza. Kamu telah lebih enak? Saya berharap ini hari kamu udah lebih sehat dan gak letih.'

Sewaktu saya lihat nama pengirimnya yakni Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku terus menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban jika saya telah lebih sehat namun juga telah tak penat. Saya suka sekali sebab saya terasa Andy mulai berani memberinya perhatiannya padaku.

Seusai saya simpan mobile-phoneku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap membereskan performaku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sekalian menyisir rambutku sampai dilihat rapi dan cantik megar, lalu saya memberi sedikit bedak di parasku.

Ini hari saya pengin dilihat lebih elok dan menarik di depan Andy, serta saya memoleskan lip gloss seperlunya pada bibirku.

"Andy… jika saja kamu tahu… saya puas dengan perhatian yang kamu kasih padaku…", saya mengguman perlahan sekalian menyaksikani diriku di cermin menegaskan tidaklah ada yang keliru dengan tampilanku.

‘tok tok tok…', kedengar suara ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan elokku.

"Siapa?", saya menanyakan sekalian ambil tas sekolahku, lalu saya mengambil langkah menjurus pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya telah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, serta ucapkan terima kasih pada Sulikah. Seterusnya saya menutup pintu kamarku, serta saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang berada di sisi rack sepatu, serta saya pakai kaus kaki serta sepatuku.

Tau-tau saya tersadarkan, entahlah mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya menanyakan terheran-heran.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang menatapku denganc penglihatan terpesona.

"Terimakasih ya", saya tersenyum puas.

Dalam hati saya mengharapkan di sekolah kelak Andy akan memujiku semacam ini, kendati bila memandang Andy yang malu-malu seperti tempo hari, rasanya asaku itu tidak bisa terjadi sekencang itu.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Saya turun ke kamar makan buat nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin berkurang dari kebanyakan, lantaran tiba-tiba saja saya takut jadi gendut. Saya tidak pengin jadi nampak tidak menarik buat Andy. Dalam waktu cepat saya merampungkan sarapanku, dan sesudah membersihkan tangan dan mulutku, saya ambil langkah ketujuan garasi.

Dari sana saya memandang pak Bijakin sedang mengelapi mobilku. Waktu saya merapat, pak Bijaksanain yang melihatku saat itu juga menyudahi kerjaannya, serta dia menatapku seperti anyar kali pertama melihatku saja.

Demikian pula Wawan serta Suwito yang awal mulanya sapu langit langit di garasi, sekarang terdiam melihatku sekalian selalu menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Bijaksanain, ngelapnya sudah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza telah ingin pergi sekolah nih", saya berujar di pak Bijaksanain sekalian menunjuk lap masih ada di dalam atas kap mesin mobilku.

Tidak ada jawaban dari pak Berbudiin yang cuman membawa lap itu dari kap mesin mobilku, serta konyolnya dia kerjakan itu sembari lagi menatapku. Saat saya menyaksikan seputar, saya memandang Wawan serta Suwito pun punya sikap sama, mereka terus mematung sekalian menatapku.

"Hei! Kalian seluruhnya mengapa sich? Tak pernah lihat cewek cakep ya?!", saya berencana menghardik dengan nada yang lumayan keras sampai mereka terperanjat.

Suwito sampai nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, sementara itu Wawan dengan paras terperanjat jatuhkan sapunya. Pak Bijaksanain sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya meredam tawa menyaksikan reaksi mereka bertiga ini, tetapi saya usaha masih tetap memasangkan muka seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras sangat suaranya… membuat terkejut saja!", gerutu pak Berbudiin lalu mulai dekatiku.

Wawan dan Suwito turun dari bangku mereka, dan mereka berdua memulai dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang sangat kukenal, penglihatan mata mereka pada waktu mereka demikian gaungs serta bergairah nikmati badanku.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SEMOK

"Eh eh… kalian pengen apa? Gak! Tidak ingin!!", mengerti apa yang bakal dilaksanakan oleh pak Berbudiin, Wawan serta Suwito, saya berseru was-was serta cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya menutup pintu mobilku sebelumnya mereka sukses tangkapku.

Tetapi saya buka sedikit kaca pintu mobilku di sisi kiri, biar saya dapat dengar apa kata mereka,  biar mereka dapat dengar jawabanku yang jelas kuusahakan untuk bikin mereka bertambah jengkel.

"Mari non Eliza… Tidak lama saja non", kata Wawan dan Suwito nyaris berbareng serta mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang telah terkunci ini.

"Tidak mau! Tak ingin! Kelak bajuku lecek! Dasarnya tak ingin!", saya menjawab dengan nada yang lumayan keras dan menggelengkan kepalaku berkali kali, namun saya menyengaja mengerling ke mereka, dengan jenis yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya berasa takut mengayalkan apa yang bakal terjadi bila saat ini saya sampai ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah karena dipaksakan layani gairah birahi mereka lebih dulu.

Sehabis berulangkali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal buat menjawab keinginan mereka yang tetap memaksakan saya turun tidak lama, selanjutnya mereka berserah pula dan kembali menambahkan tugas mereka. Pak Berbudiin mengelap mobil mamaku, dan Wawan dan Suwito kembali naik ke bangku baru saja mereka gunakan serta meneruskan sapu langit langit garasi ini.

Sembari tersenyum senyuman sebab merasa menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Serta waktu saya menyaksikan mereka bertiga pura pura tidak tahu bila mereka mesti memberikan pintu garasi dan pintu gerbang bagiku, saya mendesak klakson mobilku sampai mereka kaget serta semua alat bersih bersih yang ada pada pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya sudah tidak tahan kembali serta saya ketawa sejadi jadi sembari tutup kaca jendela mobilku. Pak Bijakin yang terdekat dengan mobilku dilihat bersungut sungut sembari memberikan pintu garasi dan pun pintu gerbang, dan Wawan dan Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan puas, kendati saya tahu sehabis pulang sekolah kelak mereka bertiga akan membalasnya sakit hati padaku, entahlah lewat langkah menjadikanku piala bergilir atau piala bersama. 

Namun saya tidak peduli, toh tiada kugoda seperti barusan lantas mereka bertiga telah berkali kali menjadikanku betina mereka waktu tidak ada siapa siapa di dalam rumah.

Tidak tahu kelak apa yang bakal mereka lakukan padaku seusai semuanya yang kulakukan ini, bila kelak saya nyata-nyata harus sendirian dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya merinding takut memikirkan perbudakan apakah yang harus kujalani sesudah saya pulang sekolah kelak.

Sehabis pintu terbuka seluruhnya, saya lekas melesatkan mobilku ke sekolah. Saya tidak ingin memikir apa yang bisa terjadi dengan diriku kelak, sebab di pikiranku sekarang ini cuman ada sebuah hal, adalah saya mengharap ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa cuma karena argumen pinjam buku catatanku atau argumen lainnya, yang perlu untukku saya mengharapkan ini hari Andy melihatku. Ini hari saya udah merias diriku secantik yang saya dapat, dan ini kulakukan ekslusif cuma buat Andy. Saya pengin Andy betul-betul terpikat padaku.

II. Angan-angan Cantik Di Pagi Hari

Masih 15 menit sebelumnya bel masuk sekolah mengeluarkan bunyi sewaktu saya sampai di parkir sekolah. Jantungku berdetak kuat sewaktu saya memandang Andy baru turun dari mobilnya. Serta sewaktu saya lihat tempat kosong di samping mobil Andy, rasanya saya seperti mimpi elok, serta saya puas sekali.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SEMOK

Saya gak mau mimpi cantikku ini lesap demikian saja, jadi saya selekasnya melesat serta memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Serta Andy kelihatannya langsung mengenal jika ini yaitu adalah mobilku. Sekarang Andy memandang ke arahku dan dengan sabar dia menantiku usai memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil serta mengancing pintu, serta kami berdua sempat sama-sama pandang buat beberapa lama waktunya. Lantas Andy tundukkan mukanya waktu saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya ambil langkah dekati Andy, yang sekarang anyar kusaksikan jika mukanya merona merah.

"Hai Andy… terimakasih ya semalam, mm…  barusan pagi… saya telah sehat kok, pun telah gak demikian lelah seperti tempo hari", kataku perlahan.

Hatiku bertambah terlena sewaktu saya menyaksikan paras Andy yang cakep itu tersenyum halus. Tetapi Andy masih menunduk seperti tidak berani melihatku serta saya tersenyum geli memandang kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali karena Andy terus menunduk tiada menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", suara Andy kedengar demikian takut.

"Saya mengapa?", saya menanyakan dengan senyuman jail.

"Aku… anu… saya suka kamu telah tidak sakit", Andy menatapku sepintas, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… terima kasih ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya sudah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya berbicara dengan girang.

Sebetulnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharapkan jika kelanjutan kalimat Andy barusan itu ialah penghormatan dari Andy bila saya nampak elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sesungguhnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau begitu, ujaran Andy barusan itu selalu membuatku tersenyum berbahagia.

Saya udah sangat percaya sekali bila Andy sukai padaku, tampak dari sikapnya yang selalu salah tingkah seperti berikut serta kalimat Andy barusan membuktikan kalaupun Andy sangat peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali sampai ke kelasmu, Eliza?", Andy menanyakan dengan nada lambat.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya mengusikk puas, tetapi Andy menunduk demikian dalam dan dia tidak mungkin dapat melihatku. Saya tersenyum geli lihat Andy yang demikian canggung dan salah tingkah di depanku. Apa ini sebab dia  kasmaran padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, serta waktu dia membawa parasnya menatapku, saya mengacaukkan kepalaku kembali sembari tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku dan sekali ini dia tersenyum, entahlah suka atau malu, atau juga ke-2 nya. Saya tidak percaya, namun saya berasa tatapan Andy ini sangat menghangatkan hatiku. Saya tidak tahu kalimat apa yang dapat mendeskripsikan hatiku saat ini, yang terang saya rasakan pada pagi ini hari saya mendapatkan impian yang cantik. Dan saya benar-benar berbahagia saat Andy terus ambil langkah di sampingku, meski Andy yang kadang-kadang melihat dan tersenyum padaku itu cuma diam membisu.

Seperti sama tempo hari, saya rasakan beberapa tatapan iri dari beberapa pelajar cewek yang melihatku jalan ke arah kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya terasa senang serta puas, meski sesungguhnya kami berdua ini belum dengan status sepasang doi. Serta saat ini kami berdua saling diam sekalian lagi ambil langkah, hingga kemudian kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… terimakasih ya", saya mohon pamit di Andy.

"Aku… saya pun ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan takut sembari angkat tangannya.

"Iya", saya menjawab sembari balas lambaikan tanganku.

Saya tersenyum senyuman sembari mengambil langkah masuk ke kelasku. Namun saat saya lihat Jenny yang dengan senyuman isengnya itu menatapku dan tungguku di bangkunya, saya menghela napas panjang sekalian terus ambil langkah untuk duduk di sisi Jenny. Saya telah pasrah, ini hari saya pastinya dibujuk dan diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA SEMOK

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tiada insiden spesial, kecuali Jenny yang repot menarik serta menghinaku terkait Andy, pula Sherly yang turut jadi parah kondisi saat kami kumpul di kantin saat pukul istirahat pertama dan, namun juga pada pukul istirahat ke-2  seperti saat ini waktu ini.

Serta bila kebanyakan saya terus usaha membalasnya ledekan mereka, saat ini saya cuman dapat menangkis atau tersenyum malu, walau hatiku rasanya suka sekali. Untung saja bel pertanda jam istirahat ke-2  usai ini udah mengeluarkan bunyi.

"Simak deh… wajahnya sampai merah begini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", ejek Sherly serta mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini gak perlu pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian terus ngeledek saya,  ngetawain saya. Kalian jahat!", saya marah-marah serta merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini telah gak kok. Cup cup… tidak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", mengajak Jenny sekalian merengkuh tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sembari menghela napas panjang serta memberikan tanganku yang ada pada gandengan tangannya itu di Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu pun rasanya memikir diriku jadi rebutan Jenny serta Sherly sebagai berikut, namun saya menurut saja saat Sherly menggamit tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama