CERITA DEWASA KEENAKAN MEMPERKOSA DOSEN BERTUBUH BOHAY

CERITA DEWASA KEENAKAN MEMPERKOSA DOSEN BERTUBUH BOHAY


CERITA DEWASA KEENAKAN MEMPERKOSA DOSEN BERTUBUH BOHAY, Hasrat-Bispak37 Namaku Ari (nama fiktif), saya yakni orang mahasiswa di satu diantara perguruan tinggi tempatku tinggal, saya populer jadi orang nerd yang tidak pedulikan wanita alias tidak pernah ingin menjelimet dengan yang bernama doian, tetapi hasrat seksku yang gak tersalurkan ini semakin menggelora tiap saya lihat mahasiswi sekelasku yang miliki badan-tubuh menarik, pada akhirnya tiap hal semacam itu terjadi saya cuma dapat coli di rumahku sembari mengayalkan dapat ngentot sama mereka. Saya punya kontol yang cukup menyenangkan buatku ialah sejauh 17 cm, gendut dan berurat.


Back to story….


Ini pagi saya kuliah dengan salah orang dosen wanita muda, kutaksir umurnya lebih kurang 26 tahun, dia yakni bu rida, akhwat kerudung lebar, belum menikah lantaran tak ada yang pas ujarnya, Awalan dia mendidik di kelasku, dia tidak begitu menarik perhatianku karena badannya yang terus ditutupi hijab serta gamis panjangnya, tetapi tambah ke sini saya miliki fantasi spesifik adalah dapat cicipin badannya. WAJIB 4D


Saya pikir bagaimana metodenya ya agar bisa rasakann badan beliau ini, saya memperoleh buah pikiran buat memasangkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, biarpun tidak bisa bukti aneh-aneh tetapi sedikitnya bisa lihat mukanya yang terus tak ingin jika dijepret, ini siang saya lalu memperlancarkan gagasan itu, esok harinya saya ambil rekaman itu serta saya lihat dosen yang kumaksud lagi masturbasi memanfaatkan suatu dildo dengan memakai pakaian komplet di meja kerjanya


Lihat hasil rekaman itu, saya menanti sampai sore hari bermaksud untuk menggrebek beliau, waktu tempat dosen sudah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa suara,serta betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, ketika mulai merapat, kuberkata "masihlah ada orang?", "hhmm..masih" tuturnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut parasnya nampak kalau dia lagi horny berat, ke-2  tangannya terus di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini ruang AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia nampak kuatir, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali kelarin sejumlah buku di sini" ujarnya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "pengin ngapain kamu?" Ujarnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang sudah kurekam ke beliau, beliau nampak pucat pasi, "kamu merekam saya?! Pengin apa kamu!" Teriaknya, "tidak boleh berang-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu begini mempunyai gairah besar pula ya" jawabku enjoy, "tidak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar biar banyak mahasiswa lain dapat tiduri ibu?" Tanyaku dengan enjoy, ia terkejut dan tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu meminta tak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa nggak saya tebar tetapi ibu mesti taatin saya" ucapku sambil buka celana panjang dan cdku, terpasang kontolku yang udah 1/2 tegang, dia mengalihkan parasnya serta berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlaga sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan rileks, kedengar tangisan kecil, "telah tidak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sekian lama ini belum disentuh lelaki pikirku lantaran sangatlah halus menjurus kontolku,kupinta dia memegang kontolku dan mengocak lambat, tangannya menggigil, tetapi nurut mengocak, "udah tidak boleh nangis sini lihat saja" ucapku sembari menggenggam kepalanya untuk melihat menyaksikan kontolku, kelihatan matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka dan sepong kontol ari bu" ucapku, ia terus tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dari itu dia kesukaran bernafas dan buka mulutnya, dengan cepat ku masukan kontolku ke mulutnya serta kuhentakkan dengan kasar


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "bila saya nggak pengin kasar, nih hirup saja!" Gertakku, memandang saya mendamprat,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku dan memaju mundurkan kepalanya, saya segera ambil camera yang tergelimpang di meja beliau serta merekam aktivitas beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku serta akan berang lantaran dia sadar saya merekamnya, tapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terbendung, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta memulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Karena kurasa cukup babak sepongnya, kutarik keluar kontolku dan kuberdirikan badannya, "pengin ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, dan kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang nampak kaki dan paha mulusnya


dia tidak memakai legging mestinya akhwat lain, dia cuman gunakan cd memiliki motif bunga, kuremas lambat memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" katanya, kutarik cdnya serta kubuang entahlah ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu serta bibir memek yang sangat dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya untuk cari itilnya, seusai kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, sehabis kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia dilihat menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku tetapi dia terus menikmatinya, "sshh..telah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlagak sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya supaya dapat merekam kegiatan eksekusiku, kudekatkan serta kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan gagahin ibu ri…ibu memohon..sshh" ujarnya sambil mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya bermaksud untuk menggairahkannya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sekejap kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang nikmat, kumulai mengeluar masukan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu setubuhin ibu!" Gertaknya, memandang dia memarahiku dengan keras

CERITA DEWASA KEENAKAN MEMPERKOSA DOSEN BERTUBUH BOHAY

saya memacu memeknya dengan keras juga ekspresikan kemurkaanku sebab beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik kelakuanku, memandangnya kian mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tidak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan suara perihnya berganti menjadi  desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengen keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya bertambah melecutnya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya perihal palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya. WAJIB 4D


kudiamkan kontolku membebaskan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih yang menancap di mekinya, kubawa dia serta camera yang dari sejak barusan merekam aktivitas kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,nampak darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk dan berpijak di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya saat kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya maka dari itu dia berdiri tegak dengan kontolku masih memacu memeknya, cadar lebarnya mulai kusut begitu halnya gamisnya lembab lantaran keringat kami, kedengar nada telepon yang kutebak itu yaitu mobile phone kepunyaannya, "ari setop ri…itu ada telepon..ssh" pintanya


saya terasa kalau saya miliki suatu buah pikiran edan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, nampak dia jalan membungkuk berpijak pada lututnya, saya masih memecut memeknya tanpa ada ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sembari memajukan pahaku supaya saya menyudahi pecutanku, saya menarik pundaknya buat kembali tegak, kupegang dagunya serta berucap "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sekalian terus memaksain jalan, setelah di meja kerja beliau, dia langsung memperoleh mobile phonenya dengan status menungging bertopang pada meja kerjanya, kulepaskan kontolku untuk ambil camera baru saja ketinggal di meja dosen lain


kusaksikan dia cepat mengangkut telepon, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung memercepat jalanku ketujuan beliau, kuposisikan camera untuk tetap merekam kami, serta kembali kugenjot memeknya, secara lembut untuk memberikan keasyikan untuknya, "ingin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida untuk aktifkan loudspeaker ponselnya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya kuatir, "eeenng tidak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" ujar bu rida dengan mendesah lantaran saya tidak menyudahi pacuanku di memeknya, "oh baik mbak, berhati-hati ya" ujar adiknya di telephone, "hhmm iya dek" tuturnya. Mengenali telpon itu udah usai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu ingin keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat benar-benar bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku serta kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Ingin ngapain kamu disana? !" Tuturnya kuatir, sebab kontolku sudah basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, tidak boleh disana!" Teriaknya, kuhentakkan lagi kontolku sampai kontolku masuk seluruhnya di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot lambat sekalian kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah biarpun kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya berasa jika saya lekas muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu lagi buat memberinya orgasme ke-2  untuk beliau, "ohh…ibu sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya bertambah banyak ketimbang yang pertama, maka membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang baru-baru ini terima orgasme ke-2 , kupercepat lecutanku, "aahh ahh bu saya hingga sampai" desahku dibarengi dengan 4 kali muncratan pejuku dalam anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya rasakan semburan pejuku di anusnya


selesai suka saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku serta badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, dan kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami memicu hasrat barusan, kerudung panjang dan gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh serta pejuku yang keluar anusnya. Kulekas memanfaatkan busanaku, ambil bra beliau, "saya mohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, tidak boleh kadu siapakah bila tidak ingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka mukanya sembari kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari merupakan 4 hari sehabis momen pemerkosaan bu rida yang ari melakukan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya yakni salah seseorang dosen anyar di perguruan tinggi yang berada di kota ini, saya biasa diundang "mbak-mbak akhwat" lantaran saya selalu memakai kerudung panjang dibarengi gamis serta rok panjang buat tutupi badanku dari tatapan genit beberapa lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuma seukur 34B.


Ini hari yakni beberapa waktu selesai saya mengenyam bencana pemerkosaan yang sudah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Ini sore saya mesti pulang cukup malam sekitaran jam 9 malam sebab banyak pekerjaan yang penting kuselesaikan ini hari. Lantaran telah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengusung dosen telah tak bekerja kembali, jadi saya memutus untuk pulang gunakan bis transkota, kumenunggu kira-kira 10 menit di halte depan universitas dan pada akhirnya tiba sebuah bis transkota yang bakal kutumpangi, kutidak melihat kalau bis itu dipenuhi dengan lelaki, serta cuman sedikit ada wanita, tetapi sebab saya takut bila naik angkot jadi saya beranikan diri buat menggunakan bus itu, saya tak memperoleh bangku buat duduk, jadi kumemutuskan untuk berdiri, saat ku asyik bergelut dengan handphoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terikat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama